Breaking News
Loading...
Jumat, 07 Desember 2012

Info Post

Kajian Teoritis
    A.   Fungsi Penelitian
Penelitian atau riset adalah terjemahan dari bahasa Inggris research, yang merupakan gabungan dari kata re (kembali) dan to search (mencari). Beberapa sumber lain menyebutkan bahwa research adalah berasal dari bahasa Perancis recherche.Intinya hakekat penelitian adalah “mencari kembali”.Definisi tentang penelitian yang muncul sekarang ini bermacam-macam, salah satu yang cukup terkenal adalah menurut Webster’s New Collegiate Dictionary yang mengatakan bahwa penelitian adalah “penyidikan atau pemeriksaan bersungguh-sungguh, khususnya investigasi atau eksperimen yang bertujuan menemukan dan menafsirkan fakta, revisi atas teori atau dalil yang telah diterima”.
Dalam buku berjudul Introduction to Research, T. Hillway menambahkan bahwa penelitian adalah “studi yang dilakukan seseorang melalui penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap suatu masalah, sehingga diperoleh pemecahan yang tepat terhadap masalah tersebut”. Ilmuwan lain bernama Woody memberikan gambaran bahwa penelitian adalah “metode menemukan kebenaran yang dilakukan dengan critical thinking (berpikir kritis)”.
Penelitian bisa menggunakan metode ilmiah (scientific method) atau non-ilmiah (unscientific method). Tapi kalau kita lihat dari definisi diatas, penelitian banyak bersinggungan dengan pemikiran kritis, rasional, logis (nalar), dan analitis, sehingga akhirnya penggunaan metode ilmiah (scientific method) adalah hal yang jamak dan disepakati umum dalam penelitian. Metode ilmiah juga dinilai lebih bisa diukur, dibuktikan dan dipahami dengan indera manusia. Penelitian yang menggunakan metode ilmiah disebut dengan penelitian ilmiah (scientific research).

1.     Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif adalah riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Proses dan makna (perspektif subyek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan. Selain itu landasan teori juga bermanfaat untuk memberikan gambaran umum tentang latar penelitian dan sebagai bahan pembahasan hasil penelitian. Terdapat perbedaan mendasar antara peran landasan teori dalam penelitian kuantitatif dengan penelitian kualitatif. Dalam penelitian kuantitatif, penelitian berangkat dari teori menuju data, dan berakhir pada penerimaan atau penolakan terhadap teori yang digunakan; sedangkan dalam penelitian kualitatif peneliti bertolak dari data, memanfaatkan teori yang ada sebagai bahan penjelas, dan berakhir dengan suatu “teori”.
Penelitian kualitatif jauh lebih subyektif daripada penelitian atau survei kuantitatif dan menggunakan metode sangat berbeda dari mengumpulkan informasi, terutama individu, dalam menggunakan wawancara secara mendalam dan grup fokus. Sifat dari jenis penelitian ini adalah penelitian dan penjelajahan terbuka berakhir dilakukan dalam jumlah relatif kelompok kecil yang diwawancarai secara mendalam.
Peserta diminta untuk menjawab pertanyaan umum, dan interviewer atau moderator group periset menjelajah dengan tanggapan mereka untuk mengidentifikasi dan menentukan persepsi, pendapat dan perasaan tentang gagasan atau topik yang dibahas dan untuk menentukan derajat kesepakatan yang ada dalam grup. Kualitas hasil temuan dari penelitian kualitatif secara langsung tergantung pada kemampuan, pengalaman dan kepekaan dari interviewer atau moderator group.
Jenis penelitian yang sering kurang dilakukan dari survei karena mahal dan sangat efektif dalam memperoleh informasi tentang kebutuhan komunikasi dan tanggapan dan pandangan tentang komunikasi tertentu. Dalam hal ini sering metode pilihan dalam kasus di mana pengukuran atau survei kuantitatif tidak diperlukan.
Faktor yang penting kunci dari kesuksesan dalam organisasi penelitian adalah komunikasi dengan orang-orang adalah kerahasiaan. Responden survei dan peserta dalam wawancara mendalam dan fokus grup sering diminta untuk memberikan informasi secara terbuka, jujur dan pribadi tanggapan tentang isu-isu sensitif, kekhawatiran, persepsi dan pendapat tentang berbagai topik.
Untuk mendapatkan kebenaran dari responden, para peneliti harus mampu untuk tidak hanya menjamin, tetapi untuk benar-benar menjamin, bahwa identitas peserta penelitian akan dijaga kerahasiaannya dan dilindungi sepenuhnya. Kerahasiaan merupakan salah satu alasan utama, di samping kualifikasi khusus , terdiri dari konsultan independen yang melakukan penelitian dan pengukuran komunikasi organisasi .
Selain penelitian yang melibatkan masyarakat dan media komunikasi yang dihasilkan, kegiatan dan manajemen komunikasi dengan responden terdapat aspek penting lainnya yaitu organisasi komunikasi yang belajar untuk sepenuhnya pemahaman dimensi tentang bagaimana sebuah organisasi berkomunikasi dan apa yang bekerja dan apa yang tidak dalam hal ini termasuk pemeriksaan penggunaan pola komunikasi elektronik sistem seperti e-mail, Voice-Mail, intranet, dll, analisis pola arus komunikasi dalam jaringan, sistem umpan balik dan komunikasi informal seperti memo.
Penelitian di daerah-daerah yang sering dilakukan oleh sistem teknologi komunikasi dan audit personil profesional seperti lembaga periset.

2.     Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Tujuan penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model-model matematis, teori-teori dan/atau hipotesis yang berkaitan dengan fenomena alam. Proses pengukuran adalah bagian yang sentral dalam penelitian kuantitatif karena hal ini memberikan hubungan yang fundamental antara pengamatan empiris dan ekspresi matematis dari hubungan-hubungan kuantitatif.
Penelitian kuantitatif banyak dipergunakan baik dalam ilmu-ilmu alam maupun ilmu-ilmu sosial, dari fisika dan biologi hingga sosiologi dan jurnalisme. Pendekatan ini juga digunakan sebagai cara untuk meneliti berbagai aspek dari pendidikan. Istilah penelitian kuantitatif sering dipergunakan dalam ilmu-ilmu sosial untuk membedakannya dengan penelitian kualitatif.
Penelitian kuantitatif adalah definisi, pengukuran data kuantitatif dan statistik objektif melalui perhitungan ilmiah berasal dari sampel orang-orang atau penduduk yang diminta menjawab atas sejumlah pertanyaan tentang survei untuk menentukan frekuensi dan persentase tanggapan mereka. Sebagai contoh: 240 orang, 79% dari populasi sampel, mengatakan bahwa mereka lebih percaya pada diri mereka pribadi masa depan mereka dari setahun yang lalu hingga hari ini. Menurut ketentuan ukuran sampel statistik yang berlaku, maka 79% dari penemuan dapat diproyeksikan ke seluruh populasi dari sampel yang telah dipilih. pengambilan data ini adalah disebut sebagai survei kuantitatif atau penelitian kuantitatif.
Ukuran sampel untuk survei oleh statistik dihitung dengan menggunakan rumusan untuk menentukan seberapa besar ukuran sampel yang diperlukan dari suatu populasi untuk mencapai hasil dengan tingkat akurasi yang dapat diterima. pada umumnya, para peneliti mencari ukuran sampel yang akan menghasilkan temuan dengan minimal 95% tingkat keyakinan (yang berarti bahwa jika Anda survei diulang 100 kali, 95 kali dari seratus, Anda akan mendapatkan respon yang sama) dan plus / minus 5 persentase poin margin dari kesalahan. Banyak survei sampel dirancang untuk menghasilkan margin yang lebih kecil dari kesalahan.
Beberapa survei dengan melalui pertanyaan tertulis dan tes, kriteria yang sesuai untuk memilih metode dan teknologi untuk mengumpulkan informasi dari berbagai macam responden survei, survei dan administrasi statistik analisis dan pelaporan semua layanan yang diberikan oleh pengantar komunikasi. Namun, oleh karena sifat teknisnya metode pilihan pada survei atau penelitian oleh karena sifat teknis, maka topik yang lain tidak tercakup dalam cakupan ini.
B.   Pola Penyederhanaan Kerja
Tujuan dari method engineering(Pola Penyederhanaan Kerja) adalah melakukan perbaikan metode kerja disetiap bagian untuk meningkatkan fleksibilitas sistem kerja, kepuasan pelanggan dan meningkatkan produktivitas kerja.
1.        Work Study (Studi Kerja)
·           Perbaikan proses, prosedur dan tata cara pelaksanaan penyelesaian pekerjaan.
·           Perbaikan dan penghematan penggunaan material, mesin/fasilitas kerja serta tenaga kerja.
·           Perbaikan tata ruang kerja yang mampu memberikan suasana kerja/lingkungan kerja yang lebih aman dan nyaman.
·           Pendayagunaan usaha manusia dan pengurangan gerakan-gerakan (motion) kerja yang tidak perlu ataupun penyederhanaan kerja (work simplification).

2.        Tujuan penyederhanaan kerja
Mencari cara kerja yang terbaik (lebih mudah, lebih cepat, efisien, efektif, dan menghindari pemborosan material, waktu, tenaga dll).
3.        Lima langkah penyederhanaan kerja :
·           Memilih kegiatan kerja : yaitu kegiatan yang tdk efisien atau kegiatan yang  penyelesaiannya lambat dan ingin diperbaiki.
·           Pengumpulan dan pencatatan data / fakta Yang berkaitan dengan metode kerja yang selama ini dilaksanakan : informasi yang berkaitan dg urutan kegiatan, gerakan-gerakan kerja, layout dll.
·           Analisa terhadap langkah-langkah kerja. Langkah2 yg tdk efisien dicari sebab-sebabnya.
·           Usulan altrnatif metode kerja yang lebih baik Diusulkan MK yg dianggap efisien dan efektif, sebelum usulan diputuskan terlebih dahulu di uji coba.
·           Aplikasi dan evaluasi metode kerja baru.  Mengaplikasikan alternatif MK yang lebih baik untuk menggantikan metode yang lama, evaluasi.
POLA KERJA seseorang sangat ditentukan oleh karakter setiap individu. Ada yang bekerja aktif, agresif, pasif, atau posesif, ada yang rileks dan santai. Semua karakter kerja berpulang kepada tujuan individual. Sebab tidak semua hasil yang dikerjakan menjadi bermanfaat bagi diri sendiri, orang lain dan lingkungannya. Setidaknya perlu dipahami 6 (enam) kiat pola kerja, yang diadaptasi dan dikembangkan dari ide tata cara kerja yang berkualitas, agar mencapai hasil pekerjaan yang bermanfaat.
1.     Kerja Giat. Melaksanakan kewajiban dengan tekun, rajin, aktif dan proaktif.
2.     Kerja Cepat. Mengerjakan tugas dengan cekatan, gesit penuh sikap profesionalisme.
3.     Kerja Tepat. Menyelesaikan pekerjaan tepat waktu sesuai jangka waktu yang ditentukan
4.     Kerja Taat. Mengikuti peraturan kerja menurut prosedur tata tertib (protap) yang berlaku
5.     Kerja Sehat. Menjaga vitalitas kondisi fisik, interaksi sosial, sikap  mental personal dan lingkungan agar tetap segar (sehat dan bugar).
6.     Kerja Selamat. Melakukan proteksi dengan memakai alat perlindungan diri (APD) terutama terhadap jenis pekerjaan yang berisiko tinggi (mengancam keselamatan diri).


Bab IV
Penutup
A.   Simpulan
Banyak hal yang kami ungkapkan dalam makalah kecil kami ini, namun kami coba untuk menyimpulkan beberapa hal, seperti:
1.        Webster’s New Collegiate Dictionary yang mengatakan bahwa penelitian adalah “penyidikan atau pemeriksaan bersungguh-sungguh, khususnya investigasi atau eksperimen yang bertujuan menemukan dan menafsirkan fakta, revisi atas teori atau dalil yang telah diterima”.
2.        Penelitian kualitatif adalah riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif.
3.        Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya.
4.        Lima langkah penyederhanaan kerja :
·           Memilih kegiatan kerja
·           Pengumpulan dan pencatatan data / fakta Yang berkaitan dengan metode kerja yang selama ini dilaksanakan
·           Analisa terhadap langkah-langkah kerja.
·           Usulan altrnatif metode kerja yang lebih baik
·           Aplikasi dan evaluasi metode kerja baru. 
B.   Saran
“Apabila suatu pekerjaan diberikan pada bukan yang ahlinya, maka tunggulah kehancuran yang akan datang”. Maka dari itu, bagaimanapun kuatnya interfensi dari pola penyederhanaan kerja, namun marilah kita kerjakan yang memang menjadi keahlian kita. Agar tidak terjadi kehancuran


Daftar Pustaka









0 komentar: