Oleh:
Azhar Kasim
Lembaga
Penerbit: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
BAB I: PERLUNYA PEMBUATAN
KEPUTUSAN
A.
Alasan
Mengapa Perlu Mempelajari Pembuatan Keputusan
Pembuatan
Keputusan adalah fungsi utama seorang manajer atau administrator, kemudian
kemampuan dalam pembuatan keputusan akan langsung mempengaruhi karier, balas
jasa (Rewards) dan kepuasan kerja dari manajer yang bersangkutan.
Alasan
utama tentang mengapa perlunya mempelajari teori dan teknik pembuatan keputusan
adalah karena hal tersebut dapat meningkatkan kemampuan para pembuat keputusan,
seperti manajer atau seorang administrator.
B.
Hakikat
Masalah Yang Dihadapi Oleh Para Pembuat Keputusan
Suatu
Keadaan dikatakan sebagai masalah apabila terdapat perbedaan antara kondisi
yang diinginkan dan kondisi yang nyata dialami.
Meskipun
Demikian, harus diketahui bahwa tidak semua masalah perlu penanganan yang
serius karena kita harus memperhitungkan manfaat dari pemecahan masalah
tersebut. Pada prinsipnya, haya masalah yang penting saja yang perlu penanganan
yang serius.
C.
Mencari
dan Menyusun Alternatif- alternatif Bagi Penyelesaian Masalah
Intensitas
pencarian altirnatif- alternatif bagi penyelesaian masalah tergantung pada
strategi pembuatan keputusan yang dipakai. Ada tiga kelompok strategi dasar
dalam pembuatan keputusan yaitu strategi optimasi, strategi kepuasan, dan
strategi quasi kepuasan.
Strategi
optimasi memerlukan pembuatan perkiraan untuk perbandingan nilai dari tiap
alternatif keputusan yang mungkin untuk dipertimbangkan. Sebaliknya, pada sisi
lain adalah strategi kepuasan yang hanya berusaha mencari alternatif kepuasan
yang hanya berusaha mencari alternatif keputusan sampai ditemukan alternatif
yang memenuhi persyaratan minimum.
D.
Beberapa
Strategi- strategi Lain Dalam Pembuatan Keputusan
Disamping
strategi- strategi utama pembuatan keputusan yang telah dibahas dalam b utir
sebelumnya, dalam butir terakhir telah dibahas variasi strategi- strategi pembuatan
keputusan yang lain, yang merupakan bentuk antara seperti strategi quasi,
strategi kepuasan, dan strategi quasi optimasi.
BAB II: ANALISIS KEPUTUSAN
A.
Kriteria
Untuk Pembuatan Keputusan Bagi Situasi Masa Depan yang Tidak Pasti Tanpa
Menggunakan Probabilitas
Ada
3 kriteria yang bisa dipakai untuk pembuatan keputusan bagi situasi masa depan
yang tidak pasti tanpa menggunakan probabilitas yaitu:
1. Maximin
dan Minimax
2. Maximax
dan Minimin
3. Minimax
Regret
Di
samping itu, ada 2 kriteria pembuatan keputusan yang menggunakan perhitungan
probabilitas yang sederhana yaitu:
1. Kriteria
Hurwich
2. Kriteria
Laplace
Tiap
Kriteria cenderung menghasilkan alternatif keputusan yang berbeda karena tiap-
tiap kriteria tersebut berdasarkan penekanan kepada aspek yang berbeda pula.
B.
Kriteria
Untuk Pembuatan Keputusan Bagi Situasi Masa Depan yang Tidak Pasti Dengan
Menggunakan Probabilitas
Untuk
pembuatan keputusan dalam situasi masa depan yang tidak pasti tetapi dapat
diketahui probabilitasnya dikenal 2 kriteria dasar yaitu:
1. Expected
Monetary Value (EMV)
2. Expected
Oppurtunity Loss (EOL)
Tiap
Kriteria akan sampai kepada kesimpulan alternatif keputusan yang sama karena
masing- masing kriteria mendekatinya dari sisi yang berbeda dari mata uang yang
sama.
BAB: III POHON KEPUTUSAN
A.
Pohon
Keputusan dan Pembahasan “Expected Value Of Perfect Information (EVPI)”
Ada
bebrapa macam teknik dalam pengambilan keputusan analisis pohon keputusan
adalah salah satu proses pembuatan keputusan dengan menggunakan teknik
penggambaran secara grafis di mana diperhitungkan probabilitas serta payoff
dari setiap alternatif yang ada.
Pohon
keputusan dapat digunakan dalam menganalisis keputusan di mana terdapat situasi
ketidakpastian. Dipihak lain pohon keputusan juga dapat dipakai untuk
menganaisis suatu keputusan di mana terdapat banyak alternatif keputusan yang
harus diambil, serta di mana situasi masa depan mempunyai banyak kemungkinan-
kemungkinan yang dapat terjadi.
B.
Usaha
Peningkatan Akurasi Keputusan dan Perhitungan “Expected Value Of Sample
Information (EVSI)”, dan Analisis Sensitivitas”
Pembuat
keputusan selain membuat keputusan berdasarkan informasi yang kasar atau kurang
lengkap seperti pada tahap awal, juga dapat meningkatkan mutu hasil keputusan
agar lebih akurat dengan mencari informasi tambahan yang merupakan sampel
(Simple Information).
Informasi
tambahan tersebut dapat dilakukan dengan melakukan eksperimen atau penelitian
mengenai situasi masa depan. Manfaat informasi tambahan tersebut dapat
diperkirakan dengan memakai rumus EVSI. Di samping itu, perlu juga ditekankan mengenai
tingkat efisiensi dari informasi yang diperoleh dari studi tersebut.
BAB IV: PENINGKATAN KEMAMPUAN
PEMBUATAN KEPUTUSAN
A.
Pengaruh
Penggunaan Strategi pembuatan Keputusan.
Keterbatasan
mental seseorang serta banyaknya beban pikiran dapat mempengaruhi kapasitasnya
dalam pembuatan keputusan. Hal ini mengakibatkan seseorang cenderung memakai
strategi pembuatan keputusan yang sederhana, yaitu strategi dengan prosedur
yang relatif sederhana serta dengan cara-cara yang tidak sistematis.
Keuntungan
penggunaan strategi pembuatan keputusan yang sederhana adalah lebih efisien
dalam pemakaian waktu da sumber daya
lain, tetapi keburukannya adalah kualitas keputusan yang dibuat menjadi rendah.
Beberapa jenis informasi yang digunakan dalam pembuatan keputusan adalah
informasi dasar, informasi elaborasi dan informasi tentang “performance”.
B.
Mengembangkan
Suatu Bentuk Pengmbilan Keputusan yang menggunakan Banyak Kriteria.
Multiattribute
utility models merupakan salah satu teknik yang dapat membantu mengatasi
keterbatasan-keterbatasan mental manusia dalam pembuatan keputusan. Dengan
pemakaian multiattribue utility models para pembuat keputusan dituntun mencari
dan memanfaatkan informasi yang relevan dengan kriteria-kriteria yang harus
dipertimbangkan.
Telah
dibuat dua contoh untuk menggambarkan bagaimana peranan dari teknik MAU model
tersebut. tujuan dari penerapan yang pertaa yaitu membantu pembuat keputusan
mencapai tujuan individual, sedangkan yang kedua adalah untuk mencapai tujuan
organisasi. Namun demikian penggunaan MAU model, hanya sebagai alat bantu bagi
pembuatan keputusan bukan menggantikan peranan manusia dalam membuat keputusan
(judgment).
C.
Pohon
Keputusan Untuk Membuat Satu Keputusan
Pohon
keputusan merupakan suatu model grafik yang menggambarkan urutan suatu
keputusan serta peristiwa-peristiwa yang mengandung situasi keputusan yang
berangkai. Akhir dari cabang-cabang hasil pohon keputusan merupakan kesuksesan
(payoff) dan keputusan yang diambil.
Untuk
mendapatkan hasil dari suatu keputusan maka prosedur-prosedur yang dilaksanakan
adalah :
·
Membentuk sebuah pohon
keputusan dengan cabang-cabangnya.
·
Memotong cabang pohon keputusan
berdasar informasi yang ada.
·
Mengubah masing-masing garpu
hasil dengan nilai bersih yang diharapkan.
BAB V: LINEAR PROGRAMMING DENGAN METODE GRAFIS
A.
Formulasi
Model “Linear Programming”
Dalam
lingkungan pembuatan keputusan, model sangat penting karena model meliputi inti
dari permasalahan yang dibahas. Kemampuan memformulasika model yaitu membuat
transisi antara masalah dunia nyata dan model kuantitatif merupakan langkah
pertama yang penting dalam penggunaan “model” sebagai alat administrasi dan
manajemen.
Semua
model “linear Programming” mempunyai dua ciri yang sama yaitu adanya
kendala-kendala yang harus diperhitungkan dan adanya sasaran yang ingin
dimaksimir atau diminimisir. Pemakaian “linier programming” dalam pembuatan
keputusan yang memperhitungkan adanya kendala serta model pembuatan keputusan
yang memperhitungkan pengoptimasian pencapaian tujuan.
B.
Grafik
dan Titik- titik Penyelesaian yang Feasible”
Sebagai
alat bantu dalam pembuatan keputusan, model matematik Linear Programming
ditujukan untuk memilih alternatif keputusan yang akan memaksimasi keuntungan
atau meminimasi biaya dengan memperhatikan keterbatasan atau kendala-kendala
yang ada. Untuk memecahkan masalah yang hanya memiliki 2 variabel keputusan
dapat digunakan metode grafis, di mana keputusan yang optimal diperoleh denga
hanya menggeser garis fungsi tujuan pada gambaran grafis dari seperangkat
kendala-kendala yang dihadapi.
Dalam
penyelesaiannya kadang-kadang ditemui permasalahan yang tidak dapat dipecahkan,
seperti masalah “unbounded” di mana garis keuntungan mengarah ke suatu yang tak terbahas dam masalah “infesiability”
di mana tak ada kombinasi variabel keputusan yang dapat memnuhi semua kendala
yang ada.
C.
Surplus
And Slack Variables
Ciri
dari variabel “slack” adalah ditandai oleh tanda plus (+) dan terletak di
sebelah kiri dari tanda “lebih kecil atau sama dengan” dalam persamaan kendala.
Sebaliknya,
penyelesaian yang optimal mungkin melebihi jumlah yang terletak di sebelah
kanan tanda “lebih besar atau sama dengan” dari suatu persamaan kendala. Bila
hal ini terjadi maka akan timbul variabel surplus.
Ciri
dari variabel surplus ini adalah memakai tanda minus (-) dan terletak di
sebelah kiri tanda “lebih besar atau sama dengan” dalam persamaan kendala.
D.
Aplikasi
Metode Grafis Terhadap Model Minimasi (Model Min) dan Pembahasan Masalah
“Unbounded” dan “Infeasible”
Masalah
“unbounded” ini adalah sesuatu yang bersifat “pathological” (merupakan hal yang
tidak sehat). Jenis patologi yang lain di dalam “linear programming)
adalah “in feasibility” atau
“inconsistency”
BAB VI: PEMBUATAN KEPUTUSAN
DALAM KELOMPOK
A.
Pertimbangan
Dalam Memutuskan Pemakaian Pembuatan Keputusan Secara Kelompok
Dipertimbangkannya
kelompok untuk membuat keputusan adalah karena keterbatasan kemampuan individu.
Banyak kerugian dan keuntungan dari keputusan oleh kelompok ini. seorang
manajer dapat mendelegasikan sebagian tugas-tugas kepada kelompok sebagai
pembatunya. Dia juga harus dapat memutuskan kapan seseorang perlu diikutkan
dalam kelompok, kapan dia harus melibatkan diri pada kelompok dan sebagainya.
B.
Pengelolaan
Kelompok Keputusan
Pengelolaan
“kelompok keputusan” meliputi penentua tugas dan perencanaannya. Di dalam
pengorganisasian dan “staffing” kelompok keputusan perlu dipertimbangkan
beberapa pedoman keikutsertaan seseorang dalam kelompok keputusan. Jumlah
anggota serta herterogenitas dalam kelompok juga perlu diperhatikan agar
kelompok tersebut efektif.
C.
Teknik-
teknik Kelompok
Brainstorming,
nominal group teacnique dan the Delphi teacnique merupakan 3 teknik yang biasa
digunakan pada kelompok keputusan. Masing-masing teknik mempunyai kelebihan dan
kekurangannya, serta penggunaan yang berbeda. Da beberapa faktor lain yang
harus diperhatikan yang mempengaruhi keputusan dalam orgaisasi, misalnya waktu
yang terseda, data?informas, kepentingan pribadi dan sumber daya.
BAB VII: MARKOV CHAINS
A.
Notasi
Matriks
Sebuah
matriks adalah susunan angka-angka berbentuk persegi. Angka-angka ini disusun
dalam kolom dan baris sehingga setiap angka dapat diketahui lokasinya dengan
menentukan baris dan kolomnya.
B.
Pemecahan
Probabilitas- probabilitas Tetap
Ada
2 (dua) kunci untuk menetapkan probabilitas tetap yaitu :
P
(t) = P (t-1). T . dan P = P.T
BAB VIII: METODE ANTRI/ QUEUING
METHOD
A.
Pelayanan
Yang Memakai Satu Jalur (Single- Channel Waiting Line)
Untuk
membantu manajer melakukan pengambilan keputusan yang lebih baik dan bijaksana
dikembangkan suatu model kuantitatif yang disebut model antri (queuing model)
B.
Pelayanan
Yang Memakai Lebih Dari Satu Jalur (Multiple- Waiting Line)
Dalam
pemecahan masalah antri perlu diperhatikan adanya keseimbangkan antara
berkurangnya biaya akibat dari peningkatan pelayanan dengan peningkatan biaya
untuk pencapaian pelayanan yang lebih
baik.
BAB IX: PERT DAN CPM
A.
PERT/
CPM (Networks)
PERT
dan CPM telah digunakan untuk perencanaan, penjadwalan dan kontrol dari
berbagai macam proyek yang luas. Ada perbedaan antara PERT dan CPM yang sifatna
saling mengisi. Proses penjadwalan proyek dalam kerangka PERT dan CPM mempunyai
tahapan-tahapan yang harus diikuti.
B.
Penyelesaian
Proyek
Langkah
pertama dalam perencanaan kegiatan ialah membuat daftar egiatan dan mempelajari
hubungan urut-urutan kegiatan-kegiatan tersebut. Dalam kenyataan perkiraan
waktu penyelesaian kegiatan-kegiatan suatu proyek tidak selalu bisa diketahui
dengan pasti, namun untuk mendapatkan perkiraan waktu penyelesaian dapat
dipakai rumus-rumus tertentu.
0 komentar:
Posting Komentar