Breaking News
Loading...
Rabu, 05 Desember 2012

Info Post

Pendahuluan
Strategi secara sederhana dapat didefinisikan sebagai keputusan atau tindakan yang berusaha untuk mencapai sasaran organisasi. Strategi itu sendiri dipengaruhi oleh misi organisasi atau lembaga (sekolah) dan lingkungannya. Dalam hubungan ini penyusunan RAPBS memerlukan analisis masa lalu dan lingkungan eksteren yang mencakup kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunities), dan ancaman (threats).
Dunia pendidikan (sekolah) sangat terpengaruh oleh berbagai perubahan, baik dalam aspek politik, sosial budaya, ekonom, teknologi, industri, maupun informasi. Pembaharuan dalam aspek-aspek tersebut menuntut para pengambil keputusan kebijakan pendidikan menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut. dengan demikian, dalam penyusunan RAPBS penting untuk diperhatikan berbagai peluang pembiayaan pendidikan. Strategi pembiayaan pendidikan dalam penyusunan RAPBS dimulai dengan mengkaji perubahan-perubahan peraturan perundang-undangan, tuntutan peningkatan mutu pendidikan yang mungkin membuka peluang, dalam hubungan ini pemberian kewenangan kepada kepala sekolah (otonomi) untuk mengelola keuangan sekolah yang menjadi tanggung jawabnya menjadi sangat strategis.
Pada dasarnya, konsep strategis menurut Arnaldo C. Hax da Nicholas S. Majluf dalam bukunya The Strategic Concept and Process: A Progmatic Approach, 1991 ada 6 konsep strategi, yaitu sebagai berikut.
1.      Suatu pola keputusan yang integrity, coherent, dan menyatu di antara setiap komponen.
2.      Menentukan dan mengembangkan tujuan lembaga yang dinyatakan dalam sasaran jangka pendek, jangka panjang, jangka menengah, program dan prioritasisasi dari alokasi sumber-sumber daya pendidikan.
3.      Memilih jenis kemampuan, keterampilan, pengetahuan apa saja yang mungkin akan diperlukan oleh masyarakat di masa yang akan datang.
4.      Internal Merespons dengan cepat semua peluang dan ancaman, kelemahan dan keunggulan yang ada di bidang lembaga pendidikan.
5.      Membangun komitmen dari semua pihak, siswa, orangtua, masyarakat, pemerintah, unit-unit Depdikbud sampai pada internal sekolah (kepala sekolah-siswa) untuk bersama-sama meningkatkan mutu sekolah.
6.      Menentukan tingkat kontribusi dari setiap input pendidikan yang bermuatan biaya terhadap mutu pendidikan atau prestasi belajar siswa (efisiensi internal) dan angka permintaan masyarakat terhadap lulusan sekolah (efisiensi ekstenal).
Dengan memahami keenam konsep strategi pendidikan di atas, dapat disimpulkan bahwa strategi RAPBS sangat dipengaruhi oleh mis dan faktor lingkungan pendidikan (sekolah).
Lingkungan pendidikan dapat digolongkan menjadi lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Lingkungan internal sekolah mencakup tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, kelengkapan fasilitas, dan biaya yang tersedia di setiap sekolah. Sedangkan lingkungan eksternal sekolah mencakup kondisi sosial ekonomi dan aspirasi masyarakat.
Berdasarkan hasil studi pembiayaan pendidikan di SDN (1998) yang dilakukan oeh Nanang Fattah terungkap bahwa faktor-faktor internal sekolah yang memberikan kontribusi signifika terhadap mutu adalah kesejahteraan guru, kemampuan guru, sarana kelas, dan buku-buku pelajaran. Keempat komponen tersebut di dalam menyusun RAPBS meerlukan skala prioritas dalam mendapatkan alokasi biaya.
Faktor-faktor eksternal pendidikan, seperti keadaan sosial ekonomi orangtua murid, aspirasi keluarga sangat berpengaruh terhadap pencapaian prestasi-prestasi siswa.

A.        KONSEP RAPBS
Anggaran (Budget) merupakan rencana operasional yang dinyatakan secara kuantitatif dalam bentuk satuan biaya yang digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan lembaga dalam kurun waktu tertentu.
RAPBS selain sebagai pedoman pengumpulan dana dan pengeluarannya, juga sebagai pembatasan dan pertanggungjawaban sekolah terhadap uang-uang yang diterima.
Sekolah adalah institusi penyelenggara proses pendidikan dan pembelajaran. Salah satunya adalah tingkat satuan pendidikan Sekolah Dasar atau SD. Untuk dapat mengelola proses dengan sebaik-baiknya, maka perlu adanya dana. Untuk hal tersebut di sekolah ada yang disebut RAPBS atau Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah
Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah ini merupakan plafon pendanaan yang dibutuhkan dan harus disediakan serta direncanakan asal dana tersebut didapatkan. RAPBS inilah yang menjadi dasar pengelolaan managemen sekolah. Segala hal yang dilakukan oleh sekolah harus tercover di RAPBS tersebut. Jika tidak, maka kegiatan tersebut haruslah diprogramkan di tahun depannya.
Untuk itulah, maka setiap sekolah menyusun RAPBS sebagai acuan kegiatan yang terkait dengan pendanaan. Sebenarnya, dengan adanya RAPBS ini, sekolah dapat mengeksplorasi kemampuan dirinya dan menyeimbangkan dengan alokasi dana yang ada. Dengan cara ini, setiap program sekolah sudah terback up dalam RAPBS tersebut.

B.        RAPBS sebagai Pilar Managemen Sekolah
Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah atau RAPBS adalah pilar managemen sekolah. Dengan RAPBS inilah semua kegiatan sekolah direncanakan, tidak sekadar teknis pelaksanaan tetapi juga non teknis, dalam hal ini pendanaannya.
Dana yang didapatkan dari pemerintah dan masyarakat serta dana bantuan lain yang mungkin didapatkan sekolah, diatur sedemikian rupa sehingga penggunaannya jelas dan terbuka. Hal ini juga untuk membiasakan keterbukaan dalam sistem managemen.
Setiap kegiatan yang diselenggarakan sekolah sudah direncanakan dalam RAPBS karena terkait dengan pembiayaan kegiatan tersebut. Kita tidak munafik jika setiap kegiatan selalu membutuhkan pembiayaan, baik itu besar maupun kecil. Dan, untuk itulah, maka RAPBS disusun sekolah dan stakeholder terkait.
Dengan dukungan pendanaan yang sesuai kebutuhannya, kemungkinkan ketercapaian program sangat besar. Tetapi, jika program kegiatan tidak didukung pendanaan yang sesuai, tentunya program-program tersebut hanyalah isapan jempol semata. Dan, dalam RAPBS itulah setiap kegiatan sekolah direncanakan secara utuh, kegiatan dan kebutuhan dananya.

C.        Proses Penyusunan RAPBS
Untuk menyusun RAPBS ini, maka perlu dikoordinasikan dengan beberapa pihak sehingga tidak terjadi kesalahpahaman. Seperti kita ketahui,RAPBS merupakan acuan kegiatan, sehingga perlu kejelasan pada setiap aspek yang akan ditangani dalam kegiatan sekolah.
Proses penyusunan RAPBS dilakukan setelah kita mendapatkan berbagai masukan dari civitas sekolah dan stakeholder pendidikan yang kita rangkum di sekolah. Setiap unsur dari stakeholder diharapkan dapat memberikan kontribusi pada penentuan kegiatan yang akan dilakukan sekolah. Masukan ini disertai dengan perhitungan dana yang dibutuhkan. Dengan demikian, maka ada informasi kebutuhan dana.
Informasi kebutuhan dana inilah yang sebenarnya kita butuhkan dari proses koordinasi personal terkait dengan kegiatan sekolah. Selanjutnya, informasi kebutuhan dana ini dimasukkan ke dalam rencana anggaran pendapatan dan belanja sekolah.
Stakeholder yang kita koordinasikan adalah meliputi Kepala Sekolah, Komite Sekolah, dan Guru. ketiga komponen inilah yang sebenarnya pelaksana proses pendidikan. Dengan koordinasi yang baik, maka berbagai kegiatan sekolah dapat diback up alokasi dana secara tepat. Dan, selanjutnya setiap personal dapat mengetahui kondisi keuangan, kebutuhan dan kondisi yang harus disediakan.
Keterlibatan komite sekolah dalam proses penyusunan RAPBS ini tidak lain sebagai perwakilan masyarakat. Dengan demikian, masyarakat mengetahui secara jelas pendanaan yang ada di sekolah dan tingkat kebutuhan untuk proses pendidikan dan pembelajaran.
Diharapkan, setelah mengetahui kondisi keuangan sekolah, masyarakat ikut berpartisipasi dalam pengembangan sekolah, khususnya dalam hal dana.

D.        SUMBER PENDAPATAN SEKOLAH
Pemerintah APBN
·         APBD Propinsi
·         APBD Kabupaten/Kota
Orang Tua Siswa/Komite Sekolah
·         Sumbangan Pelaksanaan Pendidikan (SPP)
·         Bantuan Pengembangan Pendidikan (BPP)
·          Biaya Pendaftaran Murid Baru
·          Biaya Ujian Akhir Semester
·          Biaya Ujian Akhir Sekolah
·          Iuran Ekstra Kurikuler
·         Iuran Perpustakaan
·         Bantuan-bantuan lain yang ditentukan sekolah
Yayasan Penyelenggara
·           Biaya Operasional Sekolah
·           Biaya Pengembangan Sekolah
Donatur
·           Bantuan sukarela masyarakat umum insidental
·           Bantuan sukarela masyarakat umum rutin
·           Bantuan alumni

Hasil Usaha Sekolah
·           Kantin Sekolah
·           Koperasi Sekolah
·           Unit Usaha sekolah
·           Penyewaan gedung dan fasilitas milik sekolah
Lain-lain
·           Bunga tabungan sekolah
·           Sesuai dengan kebijakan dan ketentuan sekolah masing-masing

E.         BELANJA SEKOLAH
  1. Biaya Investasi Sekolah
ü  Peningkatan kapasitas dan kompetensi guru dan staf sekolah: pelatihan, MGMP, PKG, magang, seminar.
ü  Peningkatan sarana dan prasarana sekolah: pengadaan sarana atau prasarana baru, peningkatan kapasitas sarana-prasarana yang telah ada, renovasi fasilitas fisik untuk merubah atau meningkatkan fungsi atau kapasitasnya.
ü  Pengadaan bahan-bahan referensi untuk siswa maupun guru.
ü  Pengembangan sistem atau perangkat lunak sekolah: pengembangan KTSP, penngembangan kebijakan, aturan, atau sistem baru dalam rangka peningkatan kinerja sekolah, pengembangan modelmodel pembelajaran yang baru melalui PTK atau PTS, dan lain-lain.
ü  Biaya operasional manajemen dan bahan habis pakai untuk mendukung kegiatan-kegiatan pengembangan di atas.

2.  Biaya Operasional atau Biaya Rutin.
ü  Gaji guru dan pegawai tetap
ü  Honorarium guru/pegawai tidak tetap atau tenaga pendukung lainnya.
ü  Biaya operasional, pemeliharaan, perawatan dan perbaikan sarana-prasarana sekolah sehingga dapat berfungsi secara normal.
ü  Biaya pengadaan bahan habis pakai pendukung kegiatan sekolah yang bersifat rutin.
ü  Biaya tagihan berlanggaran: listrik, air, telepon, sambungan internet.
ü  Biaya operasional pimpinan dan staf sekolah

F.         FUNGSI RAPBS






G.        STRATEGI PENYUSUNAN RAPBS
Stratategi secara sederhana merupakan keputusan atau tindakan yang dilakukan sebagai usaha untuk mencapai sasaran dalam organisasi, dalam hal ini adalah tujuan sekolah.
Penyusunan RAPBS memerlukan analisis masa lalu dan lingkungan eksteren yang mencakup kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunities) dan ancaman (threats).




 


Daftar Pustaka









0 komentar: