Breaking News
Loading...
Selasa, 06 Januari 2015



Penulis: Sefri Wandana Hasibuan, S.Pd.I 
(Alumni IAIN-Sumatera Utara, Jurusan: Manajemen Pendidikan Islam)

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan persoalan penting bagi semua umat. Pendidikan selalu menjadi tumpuan harapan untuk mengembangkan individu dan masyarakat. Memang pendidikan merupakan alat untuk memajukan peradaban, mengembangkan masyarakat, dan membuat generasi mampu berbuat banyak bagi kepentingan mereka. Pendidikan tidak berada dalam ruang hampa. Artinya, pendidikan selalu berada dalam konteks. Pendidikan merupakan wahana, sarana, dan proses serta alat untuk mentransfer warisan umat dari nenek moyang kepada anak cucu dan dari orang tua kepada anak.
akhir-akhir ini, segala sesuatu yang berkaitan dengan manajemen menjadi hal yang sangat penting, bahkan hampir menjadi kebutuhan setiap orang. Berbagai kajian dilakukan dengan pokok bahasan utama yaitu manajemen. Bahkan kata manajemen juga dikaitkan dengan sesuatu yang bersifat metafisik, seperti kata-kata yang diungkapkan oleh Abdullah Gymnastiar, yaitu manajemen qalbu.
Awal mula manajemen itu berkembang dan eksis dalam segala yang berkaitan dengan bisnis. Namun dalam perkembangannya, manajemen dipakai dalam berbagai bidang, baik pendidikan, maupun profesi lainnya. Bagi sebuah organisasi, manajemen merupakan kunci sukses, karena sangat menentukan kelancaran kinerja organisasi yang ditentukan. Tanpa manajemen, sebuah organisasi apapun bentuknya akan sulit mengalami kemajuan.
Paradigma mengukur kemajuan suatu bangsa saat ini sudah bergeser, yaitu dari yang semula mengukur kemajuan suatu bangsa dengan bertumpu semata-mata pada kekayaan Sumber Daya Alam (SDA), menjadi mengukur kemajuan suatu bangsa dengan bertumpu pada kekuatan Sumber Daya Manusia (SDM).

Untuk membangun sumber daya manusia (SDM) yang bermutu tinggi, maka diperlukan pendidikan yang bermutu, berperadaban, efektif dan efisien. Karena SDM yang bermutu hanyalah dapat dibentuk, dikembangkan segala potensi dan kemampuannya melalui pendidikan dalam arti yang seluas-luasnya.
Manajemen pendidikan sebagai suatu disiplin ilmu memainkan peranan yang amat penting dalam mewujudkan system pendidikan yang bermutu dan berkelanjutan. Manajemen system pendidikan amat penting karena proses penataan sumber daya pendidikan (pengelolaan tenaga kependidikan, kurikulum dan pembelejaran, keuangan, sarana dan prasarana pendidikan, serta keterlibatan secara terpadu dan simultan antara pemerintah, sekolah dan masyarakat) perlu dimenej secara professional.

Artinya seluruh sumber daya pendidikan yang ada, tidak akan berpengaruh dalam pembangunan SDM yang bermutu, apabila manajemen pendidikannya lemah. Dengan demikian, manajemen pendidikan yang professional merupakan salah satu kunci penting dalam membangun system pendidikan Nasional, dengan demikian akan dijelaskan lebih lanjut dalam makalah ini mengenai Dasar- Dasar Manajemen Lembaga Pendidikan Islam.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian manajemen pendidikan Islam?
2. Apa kedudukan manajemen dalam pendidikan?
3. Bagaimana Paradigma baru pendidikan Islam saat ini?

BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Manajemen dan Pendidikan
Banyak pakar manajemen yang mengemukakan pendapat mereka tentang pengertian manajemen. Namun dalam perspektif lebih luas, manajemen adalah suatu proses pengaturan dan pemamfaatan sumber daya yang dimiliki organisasi melalui kerjasama para anggota untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan ofisien. Dengan kata lain, organisasi adalah wadah bagi operasionalisasi manajemen.
Dari segi bahasa, pendidikan berasal dari kata education yang dapat diartikan pengembangan, pengajaran, perintah, dan pembinaan kepribadian. Sedangkan dalam Bahasa Arab, kata pendidikan merupakan terjemahan dari kata at-tarbiyah yang dapat di artikan proses menumbuhkan dan mengembangkan potensi yang terdapat dalam diri seseorang, baik secara fisik, psikis, sosial maupun spritual. Kata at-tarbiyah juga mencangkup pengertian at-taklim, yaitu pengajaran tentang ilmu pengetahuan. Omar Muhammad al-Toumy al-Syaibani berpendapat bahwa pendidikan adalah proses mengubah tingkah laku individu pada kehidupan pribadi, masyarakat dan alam sekitarnya, dengan cara pengajaran sebagai suatu aktivitas asasi dan sebagai profesi diantara profesi-profesi asasi dalam masyarakat.
Jadi, secara sederhana dapat dipahami bahwa manajemen pendidikan ialah suatu usaha penerapan prinsip-prinsip dan teori manajemen dalam aktivitas pendidikan pada lembaga-lembaga pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien. Berarti pangkal tolak kerangka kerja manajemen pendidikan ialah prinsip-prinsip dan teori manajemen umum yang diaplikasikan untuk mengelola kegiatan pendidikan pada suatu organisasi pendidikan formal.
Pada hakikatnya, pendidikan Islam adalah suatu proses yang berlangsung secara kontiniu dan berkesinambungan. Berdasarkan hal ini, maka tugas dan fungsi yang perlu diemban oleh pendidikan Islam adalah pendidikan manusia seluruhnya dan berlangsung sepanjang hayat. Konsep ini bermakna bahwa tugas dan fungsi pendidikan memiliki sasaran pada peserta didik.
B. Manajemen Pada organisasi Pendidikan
Kehadiran berbagai organisasi dalam kehidupan masyarakat merupakan salah satu fenomena kehidupan modern untuk membantu dan mempermudah pemenuhan kebutuhan hidup manusia secara individu dan masyarakat. Keanggotaan seseorang dalam organisasi menyebabkan timbulnya tuntutan penggunaan uang, waktu dan kerja yang harus dipikul bersama dan berjalan secara efektif serta efisien yang kemudian secara empirik munculah manajemen dalam organisasi.
Perkembangan awal manajemen ditandai dengan sejarah Yunani kuno dan kerajaan Romawi banyak memberikan bukti tentang pengetahuan manajemen terutama dalam pengelolaan persidangan di pengadilan, praktek pemerintahan, organisasi tentara, kesatuan usaha-usaha kelompok dan pelaksanaan otoritas. Demikian pula organisasi gereja telah menggunakan struktur organisasi sedunia yang menyusun otoritas sendiri sebagai bukti penerapan manajemen.
Ada peningkatan kesadaran terhadap pentingnya manajemen yang baik bagi pelaksanaan berbagai kegiatan untuk mencapai kualitas lembaga pendidikan atau sekolah yang efektif. Manajemen yang baik merupakan hal yang esensial bagi semua sumber daya yang ada untuk dapat difungsikan dan memberikan pengaruh secara maksimal dalam mencapai tujuan organisasi pendidikan.
Kerangka kerja manajemen pendidikan bertolak belakang dari prinsip suatu organisasi yang dibangun untuk mencapai tujuan tertentu dengan sejumlah aktivitas. Tabarani Rusyan (1992:5) mengemukakan “manajemen kependidikan merupakan usaha-usaha yang dilakukan oleh orang-orang secara bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan pendidikan yang dikehendaki.
Pendapat diatas menegaskan bahwa manajemen pendidikan berisikan usaha bersama dari sejumlah orang yang terorganisir untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan sebelumnya. Sebagai suatu usaha bersama berarti manajemen pendidikan berlangsung dalam satu organisasi pendidikan formal.
Menurut Fattah (1996) prinsip dasar dalam praktek manajemen antara lain:
a. Menentukan cara/ metode kerja
b. Pemilihan kerja dan pengembangan keahlian
c. Pemilihan prosedur kerja
d. Menentukan batas-batas tugas
e. Mempersiapkan dan membuat spesifikasi tugas
f. Melakukan pendidikan dan latihan
g. Menentukan sistem dan besarnya imbalan

Karakteristik khusus dari institusi pendidikan menyebabkan dalam aplikasi model manajemen atau prakteknya dibuat dari bukan semata-mata latar pendidikan. Tentu saja semua organisasi memiliki sifat khusus tetapi berbeda kualitasnya dari sekolah yang terbatas validitas pendekatannya yang dibawa dari industri atau perusahan komersial.
Begitupun untuk mencapai keberhasilan organisasi pendidikan dalam mengeluarkan lulusan berkualitas menunjukkan betapa pentingnya manajemen pendidikan. Dalam rangka mencapai efektivitas pendidikan di sekolah-sekolah maka prinsip-prinsip dan teori-teori manajemen sebagai teknik pengelolaan organisasi yang membuka peluang bagi kepala sekolah, pengajar, pelatih, administrator, supervisor, laboran/ teknisi sumber belajar dn peneliti sangat penting untuk diterapkan. Dengan kata lain, manajemen pendidikaan yang efektif menjadi faktor determinan bagi mutu organisasi bagi mutu organisasi pendidikan dimasa depan.
Owens (1991) menjelaskan bahwa manajemen pendidikan berasal dari aktivitas dalam sekolah yang mencangkup pengelolaan aktivitas pengajaran, kepemimpinan dan berbagai aturan, perencanaan, prosedur pelaksanaan dan manajemen pengawasan.
C. Paradigma Baru Manajemen Pendidikan
Pendidikan sebagai sebuah sistem terdiri dari berbagai kompenen yang antara satu dan yang lainnya saling berkaitan. Dalam Standar Nasional Pendidikan sebagaimana digunakan sebagai acuan oleh BAN-PT, kompenen pendidikan terdiri dari visi, misi, tujuan, kurikulum, proses belajar mengajar, pendidik, peserta didik, manajemen pengelolaan, sarana prasarana, pembiayaan, sistem komunikasi, lingkungan dan evaluasi pendidikan. Dalam berbagai kompenen pendidikan tersebut telah terjadi paradigma baru sebagai akibat dari pengembangan era globalisasi, reformasi, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, ideologi sebuah bangsa dan perkembangan politik.
Membentuk masyarakat yang baru yaitu masyarakat madani Indonesia tentunya memerlukan berbagai paradigma baru, karena paradigma lama tidak memadai lagi. Paradigma tersebut harus mengarah kepada lahirnya suatu bangsa Indonesia yang bersatu dan demokratis. Oleh karena itu, penyelenggaraan pendidikan yang sentalistik baik didalam manajemen maupun didalam penyusunan kurikulumharus diubah dan disesuaikan dengan tuntutan pendidikan yang demokratis. Paradigma pendidikan baru bukanlah mematikan ke-Bhinnekaan malahan mengembangkan kebhinnekaan menuju kepada terciptanya suatu masyarakat Indonesia yang bersatu diatas kekayaan Kebhinnekaan masyarakat dan bangsa Indonesia. Paradigma baru pendidikan nasional haruslah dituangkan dan dijabarkan di dalam berbagai program pengembangan pendidikan nasional secara bertahap dan berkelanjutan.
Persoalan dasar dan tujuan pendidikan merupakan maslah yang sangat fundamental dalam pelaksanaan pendidikan karena dasar pendidikan itu akan menentukan corak dan isi pendidikan. Tujuan pendidikan itu pen akan menentukan kearah mana anak didik akan dibawa.
Berbagai paradigma baru dalam pendidikan:
Pertama, dari segi visinya, paradigma baru pendidikan harus diarahkan pada upaya menyiapkan masa depan bangsa agar mampu berkompetisi di era global. Pendidikan Islam sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional,, harus menyesuaikan visinya dengan visi pendidikan nasional tersebut. Visi dan orientasi pendidikan Islam yang selama ini diarahkan pada masa lalu dengan cara mentransformasikan berbagai ilmu keislaman yang tidak sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan zaman, harus mengalami perubahan.

Kedua, dari segi misinya, paradigma baru saat ini di arahkan pada upaya: 1). Perluasan dan pemerataan memperoleh pendidikan yang bermutu bagi seluruh rakyat Indonesi; 2). Membantu dan memfalitasi pengembangan potensi anak bangsa secara utuh sejak usia dini sampai akhir hayat dalam rangka mewujudkan masyarakat belajar; 3). Meningkatkan kesiapan masukan dan kualitas proses pendidikan untuk megoptimalkan pembentukan kepribadian yang bermoral; 4). Meningkatkan keprofesionalan dan akuntabilitas lembaga pendidikan sebagai pusat pembudayaan ilmu pengetahuan, keterampilan, pengalaman, sikap dan nilai berdasarkan standar nasional dan global; dan 5). Memberdayakan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan berdasarkan prinsip ekonomi dalam konteks NKRI.
Ketiga, dari segi tujuannya, paradigma baru pendidikan saat ini tidak lagi bertumpu pada pemberian pengetahuan yang bersifat kognitif yang sebanyak-bayanyaknya, melainkan harus disertai dengan mengamalkannya, menginternalisasikannya dan menggunakannya bagi kepentingan masyarakat.
Keempat, dari segi kurikulum, paradigma baru pendidikan menyatakan bahwa yang dimaksud dengan kurikulum bukan hanya yang tertulis diatas kertas, melainkan seluruh aktivitas yang memengaruhi terjadinya proses pembelajaran. Kurikulum yag benar-benar aktual adalah kurikulum yang mengaruhi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Kelima, dari segi proses belajar mengajar, paradiga baru pendidikan saat ini adalah proses pembelajaran yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, memberikan ruang yang cukup bagi prrakarsa, kreativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan psikologi peserta didik. Untuk itu, paradigma baru pendidikan dalam bidang proses belajar mengajar ini telah bergeser dari semula berpusat pada guru kepada yang berpusat pada murid.
keenam, dari segi manajemen pengelolaannya, paradigma baru pendidikan saat ini melihat, bahwa kegiatan pendidikan hanya harus dikelola dengan pendekatan manajemen bisnis ang bertumpu pada pemberian pelayanan yang memuaskan pada pelanggan sebagaimana yang dijumpai pada konsep Total Quality Managament.
Inti dari paradigma baru pendidikan adalah pemberdayaan masyarakat menjadi dasar dan muara dari kebijakan pendidikan sampai kepada sekolah. Mengacu kepada paradigma baru pendidikan nasional sebagaimana diungkapkan diatas, ada beberapa arah baru pengembangan pendidikan nasional, yaitu:
a. Kesetaraan pelaksanaan sektor pendidikan dengan sektor lain.
b. Pendidikan berorientasi rekonstruksi sosial.
c. Pendidikan dalam rangka pemberdayaan bangsa.
d. Pemberdayaan infrastruktur sosial untuk kemajuan pendidikan nasional.
e. Pembentukan kemandirian dan keberdayaan untuk kemajuan pendidikan nasional.
f. Penciptaan iklim kondusif untuk tumbuhnya toleransi dan konsensus dalam kemajemukan.
g. Perencanaan terpadu secara horizontal (antar sektor) dan vertikal (antar jenjang)
h. Pendidikan berorientasi peserta didik.
i. Pendidikan multikultural.
j. Pendidikan dengan perspektif global.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dapat disimpulakan bahwa manajemen pendidikan merupakan proses penerapanprinsip dan teori manajemen dalam pengelolaan kegiatan di lembaga pendidikan formal untuk mengefektifkan pencapaian tujuan pendidikan. Penerapan manajemen dalam pengelolaa pendidikan di sekolah, madrasah, pesantren atau universitas harus didukung sumber daya personil dan sumber daya lain yang dimanfaatkan untuk mewujudkan kinerja organisasi pendidikan yang tinggi dalam rangka mencapai mutu lulusa yang handal, menggerakkan personil ini ada unsur pemberian motivasi, mengarahkan dan memeimpin agar mereka bekerja sama dengan baik dan harmonis.
Manajemen Pendidikan Islam adalah proses pemanfaatan semua sumber daya yang dimiliki (ummat Islam, lembaga pendidikan atau lainnya) baik perangkat keras maupun lunak. Pemanfaatan tersebut dilakukan melalui kerjasama dengan orang lain secara efektif, efisien, dan produktif untuk mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan baik di dunia maupun di akhirat.
Banyak sekali para ulama di bidang manajemen yang menyebutkan tentang fungsi-fungsi manajemen diantaranya adalah Mahdi bin Ibrahim, dia mengatakan bahwa fungsi manajemen itu di antaranya adalah Fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan.
Bila Para Manajer dalam pendidikan Islam telah bisa melaksanakan tugasnya dengan tepat seuai dengan fungsi manajemen di atas, terhindar dari semua ungkupan sumir yang menyatakan bahwa lembaga pendidikan Islam dikelola dengan manajemen yang asal-asalan tanpa tujuan yang tepat. Maka tidak akan ada lagi lembaga pendidikan Islam yang ketinggalan Zaman, tidak teroganisir dengan rapi, dan tidak memiliki sisten kontrol yang sesuai.
Perkembangan dunia saat ini bergerak sangat cepat. Seluruh kompenen pendidikan harus terus menerus diinovasikan dan dikembangkan sesuai dengan paradigma baru yang terus berkembang.

Lembaga pendidikan Islam khususnya dan lembaga pendidikan pada umumnya, memiliki potensi dan peluang yang sama untuk berkembang, sepanjang masing-masing lembaga pendidikan tersebut mampu meresponsnya secara positif terhadap seluruh perkembangan paradigma baru tersebut.
Untuk melaksanakan berbagai paradigma baru pendidikan tersebut pada akhirnya amat bergantung kepada kesiapan sumber daya manusianya. Untuk itu program pengembangan sumber daya manusia padaa lembaga pendidikan merupakan sesuatu yang mutlak dan perlu terus dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA
Al-Rasyidin, Syamsul Nizar. 2005. Filsafat Pendidikan Islam. Cet II. Ciputat: PT. Ciputat Press
Hasbullah. 2005. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Cet I. Jakarta: PT Raja Grafindo Pesada
Nata , Abuddin. 2011. Perspektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran. Cet I. Jakarta: Kencana.
Nata, Abuddin. 2011. Sejarah Pendidikan Islam. Cet I. Jakarta: Kencana
Syafaruddin. 2005. Manajemen Lembaga Pendidikan Islam. Cet I. Jakarta: Ciputat PressTilaar, H.A.R. 2004. Paradigma Pendidikan Nasional. Cet II. Jakarta: PT Rineka Cipta

0 komentar: