MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG NILAI MPAT MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS II SDN 05 MULANG MAYA KECAMATAN KOTABUMI SELATAN KABUPATEN LAMPUNG UTARA
MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG NILAI MPAT
MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS II
SDN 05 MULANG MAYA KECAMATAN KOTABUMI SELATAN
KABUPATEN LAMPUNG UTARA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu cara pembentukan kemampuan
manusia untuk menggunakan akal fikiran/rasional mereka sebagai jawaban dalam
menghadapi berbagai masalah yang timbul di masa yang akan datang. Salah satu
tujuan pendidikan yaitu untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Dengan
pendidikan yang baik kita akan mudah mengikuti perkembangan zaman di masa yang
akan datang.
Sesuai dengan perkembangan situasi dan kondisi kehidupan,
akan membawa sikap mental tingkah laku anak didik. Hal ini merupakan proses
yang secara alamimunculnya suatu permasalahan yang baru dalam dunia pendidikan.
Sehingga dalam penyampaian materi pelajaran dituntut untuk selalu menyesuaikan
dengan kondisi anak sekarang. Perlu diketahui bahwa pendidikan kemarin,
sekarang dan yang akan datang banyak perubahan. Guru yang selalu menggunakan
metode monoton, artinya dari tahun ke tahun tidak pernah mengalami perubahan
karena adanya perubahan kondisi, mereka akan mengalami permasalahan yang yang
tidak mereka sadari. Oleh karena itu sebagai seorang pendidik harus mau tahu
akan kebutuhan anak didik, terutama dalam pelayanan dan penyampaian materi
pelajaran. Sehingga sangat perlulah sebagai pendidik mengadakan variasi metode
pengajarannya. Manakah yang lebih tepat untuk menyampaikan materi supaya hasil
proses belajar mengajar berhasil maksimal.
Perubahan pengajaran tidak harus
disertai dengan pemakaian perlengkapan uang serba hebat, tetapi lebih
menekankan pada pengembangan cara-cara baru belajar yanglebih efektif dan
sesuai dengan kemampuan peserta didik. Pembelajaran akan efektif bila guru
dapat mengidentifikasi masalah yang dihadapi di kelasnya, kemudian menganalisa
dan menentukan faktor-faktor yang diduga menjadi penyebab utama, yang
selanjutnya menentukan tindakan pemecahannya.
Tuntutan peningkatan kualitas
professional guru belum memenuhi syarat yang diinginkan atau diharapkan, karena
antara petunjuk perlaksanaan yan sudah ada banyak terdapat kendala bagi para
pelaksana pendidikan utamanya guru terbukti dengan dampak yang dilapangan
antara lain:
1. Keterampilan anak
didik masih sangat rendah, terutama tentang keterampilan
menghitung.
2. Tingkat pengetahuan dan
prestasi siswa dalam mata pelajaran
matematika
lebih
rendah dari mata pelajaran yang lain.
3.
Suasana belajar kurang dinamis.
Permasalahan di atas disebabkan oleh dominasi guru masih
tinggi, peran guru dalam proses belajar mengajar sebagai penyebar ilmu krang
berperan sebagai fasilitator, guru masih banyak bergantung pada buku, guru
masih dominan menggunakan ceramah dan mencatat, guru kurang mengoptimalkan
bekerja bersaman-sama dan siswa dianggap lulus tes atau dapat mengerjakan tes
tanpa memperhatikan aspek lain seperti kejujuran, pengendalian diri,
penghargaan kepada orang lain, dan kemampuan bekerja sama. Demikian gambaran
situasi pembelajaran saat ini yang terjadi di lapangan khususnya pembelajaran
di Sekolah Dasar.
Kualitas pembelajaran dapat dilihat dari segi proses
pembelajaran dari segi hasil. Dari segi peoses pembelajaran dikatakan berhasil
apabila seluruhnya atau setidak tidaknya sebagaian besar (75%) peserta didik
terlibat secara aktif baik fisik, mental maupun social dalam proses
pembelajaran di samping menunjukkan kegairahan belajar tinggi, semangat belajar
yang besar dan rasa percaya diri yang tinggi. Sedangkan dari segi hasil proses
pembelajaran dikatakan berhasil apabila terjadi perubahan-perubahan perilaku yang
positif dari peserta didik seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar
(75%)
Metode mengajar banyak sekali
jenisnya, disebabkan oleh karena metode inidipengaruhi oleh beberapa factor
misalnya : tujuan yang berbagai jenis dan fungsinya, tingkat kematangan siswa
yang berbeda, situasi yang berbagai keadaan, pribadi guru dan kemampuan
professional yang berbeda-beda. Karena itu sulit untuk memberikan satu
klasifikasi yang jelas mengenai metode yang pernah dikenal di dalam
pengajaran.Namun demikian ada sifat umum yang menjadi mungkin untuk mengadakan
klasifikasi yang jelas tetapi fleksibel. Di dalam kenyataan banyak factor yang
menyebabkan tidak selalu dapat dipergunakan metode yang paling sesuai dengan
tujuan, situasi dan lain-lain. Guru
sering kali terpaksa menggunakan metode pilihan. Agar usaha
pendidikan tidak sia-sia.
Berdasarkan hasil ulangan harian ke I mata pelajaran
matematika dengan kompetensi dasar “Menentukan nilai tempat satuan, puluhan dan
ratusan”, menunjukkan rendahnya tingkat penguasaan materi.Dari 20 siswa di
kelas II hanya 11 siswa yang mencapai tingkat penguasaaan materi sebesar 75% ke
atas. Oleh karena itu, peneliti meminta bantuan kepada teman sejawat untuk
mengidentifikasi kekurangan dalam pembelajaran.Dari hasil diskusi tersebut,
maka terungkap masalah yang terjadi dalam pembelajaran, yaitu “Rendahnya
tingkat penguasaan siswa terhadap materi”. Setelah penulis menganalisa dengan
melakukan diskusi dan tukar pendapat dengan teman sejawat selaku pengamat, maka
diketahui bahwa faktor penyebab siswa kurang menguasai materi yang
diajarkan adalah:
1. Kurangnya perhatian siswa terhadap materi
2.
Guru dalam menjelaskan materi terlalu cepat.
Mengingat permasalahan tersebut
adalah masalah yang bermuara dari dan dirasakan oleh guru kelas, maka peneliti
berupaya mencoba cara yang paling efektif dalam memperkenalkan konsep kepada
anak didik mencari yang paling mudah, dekat dengan diri siswa sehingga
pelajaran Matematika menjadi menyenangkan, maka dari itu penulis mengajukan
penelitian dengan judul “Meningkatkan pemahaman siswa tentang nilai
tempat melalui metode demonstrasi pada siswa kelas II SDN 05 Mulang Maya
Kecamatan Kotabumi Selatan Kabupaten Lampung Utara”.
B.
Rumusan Masalah
Adapun
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : “ Bagaimanakah penggunaan metode
demonstrasi dalam meningkatkan pemahaman tentang nilai tempat pada siswa kelas
II SDN 05 Mulang Maya Kecamatan Kotabumi Selatan Kabupaten lampung Utara
”
C.
Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Tujuan
penelitian perbaikan pembelajaran ini adalah untuk mengetahui apakah penggunaan
metode demonstrasi dapat meningkatkan pemahaman tentang nilai tempat pada siswa
kelas II SDN 05 Mulang Maya Kecamatan Kotabumi Selatan Kabupaten Lampung
Utara?
D.
Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran
1.
Bagi Siswa
Dapat menyelesaikan tugas dengan cepat, tepat dan benar,
serta dapat memanfaatkan waktu dengan baik dan tepat, mampu menyelesaikan soal
yang tak terbatas dalam waktu yang relatif singkat.
2.
Bagi Guru
o Hasil
perbaikan ini dapat dijadikan bahan masukan dan perbandingan dalam
melaksanakan proses pemahaman nilai tempat
pada siswanya, sehingga
pelaksanaan kegiatan guru lebih berkembang dan terarah dalam pengelolaan
situasi dan kondisi siswa.
o
Untuk bahan pertimbangan dalam
peningkatan prestasi siswa di masa yang akan datang.
o
Untuk selalu memperbaiki dan meningkatkan proses/hasil pembelajaran dengan
manfaat metode yang tepat.
o
Membantu guru berkembang secara professional.
o Meningkatkan rasa
percaya diri guru.
3.
Bagi Kepala Sekolah
o
Sebagai bahan masukan atau input untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam
mengambil kebijaksanaan untuk membina guru dalam menentukan keberhasilan
pengelolaan pembelajaran di sekolah.
o Sebagai bahan masukan
untuk meningkatkan kualitas pendidikan di SDN 05 Mulang Maya Kecamatan
Kotabumi Selatan Kabupaten lampung Utara.
4.
Bagi Peneliti Lain
Perbaikan ini diharapkan bisa
ditindak lanjuti dengan perbaikan Pengembangan. Perbaikan ini juga bisa
digunakan sebagai bahan referensi dan sumber infomasi mengenai penerapan metode
demonstrasi dalam pembelajaran.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.
Metode Mengajar
Matematikan
merupakan suatu bahan kajian yang memiliki objek anstrak dan dibangun melalui
proses penalaran dedukatif, yaitu kebenaran suatu konsep diperoleh sebagai
akibat logis dari kebenaran sebelumnya sudah diterima, sehingga keterkaitan
antar konsep dalam matematika bersifat sangat kuat dan jelas. Dalam pembelajaran
matematika agar mudah dipahami oleh siswa, proses penalaran induksi dapat
dilakukan pada awal pembelajaran dan kemudian dilanjutkan dengan proses
penalaran dedukatif untuk menguatkan pemahaman yang sudah dimilikioleh siswa.
Matematika berfungsi untuk mengembangkan kemampuan bernalar
melalui kegiatan penyeledikan, eksplorasi dan eksperimen, sebagai alat
pemecahan masalah malalui pola pikir dan model matematika serta sebagai alat
komunikasi melalui symbol, tabel, grafik, diagram, dalam menjelaskan gagasan.
Tujuan pembelajaran matematika adalah melatih cara berfikir secara sistematis,
logis, kritis, kreatif dan konsisten.
Kecakapan atau kemahiran matematika
yang diharapkan dapat tercapai dalam belajar matematika mulai SD dan MI sampai
SMA, adalah sebagai berikut:
a.
Menunjukkan pemahaman konsep matematika yang dipelajari, menjelaskan
keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara
luwes, akurat, efesien dan tepat dalam pemecahan masalah.
b.
Memiliki kemampuan mengkomunikasikan gagasan dengan symbol, tabel,
grafik atau diagram untuk
memperjelas keadaan atau masalah.
c. Menggunakan penalaran
pada pola, sifat atau melakukan manipulasi matematika dalam membuat
generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan
matematika.
d.
Menunjukkan kemampuan strategi dalam membuat (merumuskan),
menafsirkan,
dan menyelesaikan model matematika dalam penyelesaian masalah.
e. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan.
Kemampuan matematika yang dipilih
dalam Standar Kompetensi ini dirancang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan
siswa dengan memperhatikan perkembangan pendidikan matematika di dunia sekarang
ini. Untuk mencapai kompetensi tersebut dipilih materi-materi matematika dengan
memperhatikan struktur keilmuan, tingkat kedalaman materi, serta sifat esensial
materi, dan keterpakainya dalam kehidupan sehariharisecara rinci, standar
kompetensi tersebut adalah sebagaisebagai berikut:
1. Bilangan
-
Melakukan penjumlahan dang pengurangan sampai 500.
2. Geometri dan Pengukuran
-
Menggunakan pengukuran waktu, panjang, dan berat dalam pemecahan
masalah.
Keberhasilan siswa dalam belajar
matematika dipengaruhi banyak factor, baik itu
dalam
diri siswa sendiri (intern) maupun dari luar (ekstern).Salah satu factor yang
berasal dari luar adalah metode yang digunakan oleh guru dalam proses belajar
mengajar. Ditinjau dari fungsinya, metode mengajar matematika merupakan suatu
cara tersendiri yang dipergunakan oleh guru dalam menyapaikan materi pelajaran
tertentu kepada siswa. Apalagi materi pelajaran matematika merupakan perpaduan
antara materi yang bersifat abstrak dan konkrit atau benda nyata.Ketepatan atau
efektifitas penggunaan metode mengajar disamping dipengaruhi oleh karakter
pribadi seorang guru itu sendiri, juga dipengaruhi oleh jenis materi yang
diajarkan. Jadi penggunaan metode mengajar, harus disesuaikan dengan materi
pelajaran yang akan diberikan kepada siswa. Dan metode yang baik dipergunakan
oleh guru A, belum tentu baik pula dipergunakan oleh guru B, oleh karena itu,
penggunaan metode harus disesuaikan pula dengan karakter pribadi guru itu
sendiri.
Semua metode mengajar, mempunyai
kelebihan dan kekurangan sendiri, sehingga
guru harus pandai-pandai memilih dan
menggunakannya.Jika memang diperlukan
seorang
guru dapat mengkombinasikan beberapa metode yang memang diperlukan. Seorang
guru hanya menggunakan metode yang monoton (tida bervariasi) tanpa
memperhatikan jenis materi yang sedang diajarkannya, biasanya akan membosankan,
sehingga dapat mengurangi kegairahan belajar siswanya. Dengan sendirinya akan
mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajarnya. Seorang guru yang mau
memperhatikan perubahan jaman dewasa ini, dia akan mengembangkan dirinya dengan
menyesuaikan metode mengajarnya dengan keberadaan siswa pada jamannya dia akan
dianggap sosok guru idola, hal ini memang penting.
Macam-macam metode menurut
Ruseffendi, (1990:34) adalah: macam-macam metode pembelajaran metamatika meliputi
metode (1) ceramah (2) expositori (3)
demonstrasi
(4) latihan dan praktek (5) Tanya jawab (6) diskusi (7) permainan (8) karya
wisata (9) laboratorium (10) kegiatan lapangan (11) inkuiri (12) pemecahan
masalah (13) pemberian tugas/pekerjaan rumah (14) metode proyek (15) pengajaran
beregu (16) CBSA.
B.
Keterampilan Dasar Mengajar Matematika
Dalam
kegiatan belajar mengajar matematika, seorang guru dituntut memiliki
seperangkat keterampilan dasar mengajar matematika. Menurut Hasibuan dan
Mujiono (1986) bahwa keterampilan mengajar dapat berupa: “(1) keterampilan
member penguatan (Reinforcement) (2) keterampilan bertanya (3) keterampilan
menggunakan variasi (4) keterampilan menjelaskan (50 keterampilan membuka dan
menutup pelajaran matematika.”
C.
Metode Demonstrasi
1.
Pengertian Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah suatu
penyajian yang dipersiapkan secara teliti untuk
mempertontonkan dan mempertunjukkan
yaitu sebuah tindakan atau posedur yang
digunakan. Metode ini disertai dengan penjelasan, ilustrasi,
dan pernyataan lisan (oral) atau peragaan (visual) secara tepat dalam Canei,
1986:38). Dari batasan ini, Nampak bahwa metode ini ditandai adanya kesengajaan
untuk mempertunjukkan tindakan atau penggunaan prosesur yang disertai
penjelasan, ilustrasi, atau pernyataan secara lisan maupun visual. Winarno
mengemukakan bahwa metode demonstrasi adalah adanya seorang guru, orang luar
yang diminta, atau siswa memperlihatkan suatu proses kepada seluruh kelas
(Winarno, 1980:87). Batasan yang dikemukakan Winarno memberikan kepada kita,
bahwa untuk mendemonstrasikan atau memperagakan tidak harus dilakukan oleh guru
sendiri dan yang didemonstrasikan adalah suatu proses. Dengan memperdulikan
batasan metode demonstrais seperti dikemukakan oleh Cardille dan Winarno, maka
dapat dikemukakan bahwa metode demonstrasi merupakan format interaksi
belajar-mengajar yang sengajar mempertunjukkan atau memperagakan tindakan,
proses, atau prosedur yang dilakukan oleh guru atau orang lain kepada seluruh
siswa atau sebagian siswa. Dengan batasan metode demonstrasi ini, menunjukkan
adanya tuntutan kepada guru untuk merencanakan penerapannya, memperjelas
demonstrasi oral maupun visual, dan menyediakan peralatan yang
diperlukan.
2.
Tujuan Penerapan Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi barangkali lebih
sesuai untuk mengajarkaan keterampilan tangan ini dimana gerakan-gerakan
jasmani dan gerakan-gerakan dalam memegang sesuatu benda akan dipelajari,
ataupun untuk mengajar hal-hal yang bersifat rutin (Staton, 1978:91). Dengan
kata lain, metode demonstrasi bertujuan untuk mengajarkan
keterampilan-keterampilan fisik daripada keterampilan-keterampilan intelektual.
Cardille mengemukakan bahwa metode demonstrasi dapat dipergunakan untuk:
(i)
Mengajar siswa tentang bagaimana melakukan sebuah tindakan atau
menggunakan suatu prosedur atau
produk baru.
(ii)
Meningkatkan kepercayaan bahwa suatu prosedur memungkinkan bagi siswa
melakukannya.
(iii)
Meningkatkan perhatian dalam belajar dan penggunaan prosedur.
(Canei, 1986:38)
Sedangkan Winarno mengemukakan bahwa tujuan penerapan metode
demonstrasi
adalah :
(i)
Mengajarkan suatu proses, misalnya proses pengaturan, proses
pembuatan, proses kerja. Proses
mengerjakan dan menggunakan.
(ii)
Menginformasikan tentang bahan yang diperlukan untuk membuat
produk tertentu.
(iii)
Mengetengahkan cara kerja. (Winarno,
1980:87-88)
Berdasarkan pendapat di atas, maka
tujuan penerapan metode demonstrasi yang dikemukakan oleh Staton, Cardille, dan
Winarno, dapat diidentifikasi tujuan penerapan metode demonstrasi yang
mencakup:
(i)
Mengajar siswa tentang suatu tindakan, proses atau prosedur
keterampilan-keterampilanfisik/motoric.
(ii)
Mengembangkan kemampuan pengamatan pendengaran dan
penglihatan para siswasecara
bersama-sama.
(iii)
Mengkonkretkan infomasi yang disajikan kepada para siswa.
3. Keunggulan Metode Demonstrasi
Dengan mempertunjukkan atau
memperagakan suatu tindakan, proses, atau prosedur, maka metode demonstrasi
memiliki keunggulan-keunggulan sebagai berikut:
(i)
Memperkecil kemungkinan salah bila dibandingkan kalau siswa hanya
membaca
atau mendengar penjelasan saja, karena demonstrasi memberikan gambaran konkret
yang memperjelas perolehan belajar siswa dari hasil pengamatannya.
(ii)
Memungkinkan para siswa terlibat secara langsung dalam kegiatan
demonstrasi, sehingga memberi kemungkinan yang besar bagi para
siswa memperoleh pengalamanpengalaman langsung. Peluang
keterlibatan siswa memberikan kesempatan siswa mengembangkan
kecakapannya dan memperoleh pengakuan dan penghargaan dari
teman-temannya.
(iii)
Memudahkan pemusatan perhatian siswa kepada hal-hal yang
dianggap
penting, sehingga para siswa akan benar-benar memberikan perhatian khusus kepda
hal tersebut. Dengan kata lain, perhatian siswa lebih mudah dipusatkan kepada
proses belajar dan tidak tertuju kepada yang lain.
(iv)
Memungkinkan para siswa mengajukan pertanyaan tentang hal-hal
yang belum mereka ketahui selama
demonstrasi berjalan, jawaban dari pertanyaan dapat disampaikan oleh guru ada
saat itu pula.
D. Penerapan Metode
Demonstrasi dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa
Sebelum mengajar atau pembelajaran
dilaksanakan, seorang guru harus membuat
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP), menentukan konsep materi yang akan
dipelajari siswa, mencari dan merumuskan masalah yang sesuai
dengan konsep tersebut, serta merencanakan strategi pembelajaran yang cocok.
Mengacu dari metode yang dipergunakan, maka selama proses kegiatan belajar
mengajar siswa dapat memusatkan perhatiannya pada pokok bahasan yang akan
didemonstrasikan, siswa memperoleh pengalaman yang dapat membentuk ingatan yang
kuat, siswa terhindar dari kesalahan dalam mengambil suatu kesimpulan,
pertanyaanpertanyaan yang timbul dapat dijawab sendiri oleh siswa pada saat
dilaksanakannya demonstrasi, apabila terjadi keraguan siswa dapat menanyakan
secara langsung kepada guru, kesalahan yang terjadi dari hasil ceramah dapat
diperbaiki karena langsung diberikan contoh konkretnya.
Menurut Basyirudin Usman (2002:46) menyatakan bahwa
keunggulan dari metode demonstrasi adalah perhatian siswa akan dapat terpusat
sepenuhnya pada pokok bahasan yang akan didemonstrasikan, memberikan pengalaman
praktis yang dapat membentuk ingatan yang kuat dan keterampilan dalam berbuat,
menghindarkan kesalahan siswa dalam mengambil suatu kesimpulan, karena siswa
mengamati secara langsung jalannya demonstrasi yang dilakukan.
Adapun menurut Syaiful Bahri Djamara (2000:56) menyatakan
bahwa keunggulan metode demonstrasi adalah membantu anak didik memahami dengan
jelas jalannya suatu proses atau kerja suatu kegiatan pembelajaran, memudahkan
berbagai jenis penjelasan, kesalahan-kesalahan yang terjadi dari hasil ceramah
dapat diperbaiki melalui pengamatan dan contoh konkret dengan menghadirkan
objek sebenarnya.
Berdasarkan uraian di atas maka penggunaan metode
demonstrasi diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa pada pokok bahasan
nilai tempat ratusan, puluhan dan satuan.
Adapun prosedur demonstrasi yang
harus dilakukan dalam pembelajaran, dalam hal ini untuk meningkatkan pemahaman
pada pelajaran matematika pada pokok bahasan nilai tempat adalah:
1. Mempersiapkan alat bantu yang akan digunakan
dalam pembelajaran.
2. Memberikan penjelasan tentang topic yang akan
didemonstrasikan.
3. Pelaksanaan demonstrasi bersamaan dengan
perhatian dan perniruan dari
siswa.
4. Penguatan (diskusi, Tanya jawab, dan latihan)
terhadap demonstrasi.
5. Kesimpulan.
BAB III
PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
A.
Subjek Penelitian
1.
Lokasi Penelitian
Tempat yang digunakan untuk melaksanakan penelitian ini
adalah SDN 05 Mulang Maya Kecamatan Kotabumi Selatan Kabupaten
Lampung Utara.
2.
Waktu Penelitian
Waktu yang digunakan peneliti dalam melakasanakan penelitian
tindakan kelas ini selama 2 siklus, yaitu pada tanggal 13 Oktober 2012 (Siklus
1) dan 20 Oktober 2012 (Siklus 2).
3.
Mata Pelajaran
Mata pelajaran yang diteliti adalah
Matematika dengan materi pembelajaran nilai tempat, Kelas II Semester 1 SDN 05
Mulang Maya Kecamatan Kotabumi Selatan Kabupaten Lampung Utara
Tahun Pelajaran 2012/2013
4.
Jumlah Siswa
Jumlah siswa SDN 05 Mulang Maya Kecamatan Kotabumi
Selatan Kabupaten Lampung Utara kelas II berjumlah 20 siswa,
terdiri dari 10 siswa perempuan dan 10 siswa laki-laki.
5.
Karakteristik Siswa
Latar
belakang ekonomi sebagian besar siswa berasal dari keluarga kurang mampu,
pendidikan orang tua pada umumnya hanya sebatas lulus Sekolah Dasar (SD), hal
ini mengakibatkan orang tua menyerahkan sepenuhnya masalah pendidikan kepada
guru (sekolah).
B.
Deskripsi Per Siklus
Penelitian ini mengenai peningkatak pemahaman nilai dengan
menggunakan metode demonstrasi dilaksanakan melalui beberapa tahapan.Tahapan
yang dimaksud adalah perencanaan, pengamatan, dan refleksi. Tahapan tersebut
dilaksanakan dalam 2 siklus sebagaimana dijelaskan berikut ini:
1.
Siklus 1
1.1 Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan pada siklus
pertama ini adalah:
1. Menyusun Rencana Pembelajaran (RPP)
2. Menyiapkan media pembelajaran
3. Menyiapkan LKS
1.2 Pelaksanaan
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap pelaksanaan pada siklus
pertama ini adalah:
1. Guru menjelaskan materi tentang nilai tempat ratusan,
puluhan, dan satuan.
2. Siswa mencatat penjelasan guru.
3. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya
apabila ada kesulitan
dalam memahami materi pelajaran.
4. Guru menunjuk beberapa siswa untuk mengerjakan soal di
papan tulis.
5. Guru memberikan soal evaluasi kepada siswa.
1.3 Pengamatan
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap pengamatan pada siklus
pertama ini adalah:
1. Mengamati aktifitas siswa dalam menjawab soal.
2. Mengamati aktifitas siswa dalam kerja kelompok
mengerjakan LKS.
3. Mengamati aktifitas siswa dalam menyampaikan hasil kerja
kelompok.
4. Mengamati aktifitas guru dalam proses pembelajaran.
1.4 Refleksi
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap refleksi siklus 1 ini
adalah:
1. Mancatat hasil pengamatan ;
2. Mengevaluasi hasil pengamatan;
3. Menganalisis hasil pembelajaran; dan
4.
Memperbaiki kelemahan untuk siklus berikutnya.
2.
Siklus 2
2.1 Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan pada siklus
2 adalah:
1. Menyusun Rencana Pembelajaran (RPP)
2. Memadukan hasil refleksi siklus 1 agar siklus 2 lebih
efektif
3. Menyiapkan media pembelajaran
4. Menyiapkan tes tulis
2.2 Pelaksanaan
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap pelaksanaan pada siklus
kedua ini adalah:
1. Guru menjelaskan materi tentang nilai tempat ratusan,
puluhan, dan satuan.
2. Siswa mendengarkan penjelasan guru dan mengajukan
pertanyaan.
3. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok.
4. Secara berkelompok, siswa diminta mengerjakan LKS
(menyebutkan nilai
tempat)
5. Melalui perwakilan, tiap kelompok mempresentasikan hasil
diskusi di depan
kelas.
6. Guru memberikan soal tes akhir siklus 2.
2.3 Pengamatan
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap pengamatan pada siklus 2
ini adalah:
1. Mengamati aktifitas siswa dalam menjawab soal.
2. Mengamati aktifitas siswa dalam kerja kelompok
mengerjakan LKS.
3. Mengamati aktifitas siswa dalam menyampaikan hasil kerja
kelompok.
4. Mengamati aktifitas guru dalam proses pembelajaran.
5. Mengamati perkembangan materi
2.4 Refleksi
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap refleksi siklus kedua
ini adalah:
1. Mancatat hasil pengamatan ;
2. Mengevaluasi hasil pengamatan;
3. Menganalisis hasil pembelajaran; dan
4. Menyusun laporan
DAFTAR PUSTAKA
Bahri, Jamara Syaiful. (2000). Keunggulan
Metode Demonstrasi. Jakarta:
Bina Aksara.
Cenei (1986). Tujuan
Penerapan Metode Demonstrasi. Boston: Allyn &
Bacon. Mujiono.(1986). Keterampilan Dasar Mengajar Matematika.
Jakarta: Intan Pariwara.
Reuseffendi (1990). Macam-macam Metode. Jakarta:
Bina Aksara.
Usman, Basyirudin. (2002).
Penerapan Metode Demonstrasi dalam
Pembelajaran. Jakarta: Pustaka Jaya.
Staton (1978). Penerapan Metode Demonstrasi. Boston: Allyn
& Bacon.
Winarno (1980). Pengertian
Metode Demonstrasi. Jakarta: Rineka Cipta.
LAMPIRAN LAMPIRAN
Lampiran 1
RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN
SIKLUS 1
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : II/I
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Hari
/ Tanggal : …………………………
A. STANDAR KOMPETENSI
Melakukan penjumlahan
dan pengurangan bilangan sampai 500
B. KOMPETENSI DASAR
Menentukan nilai tempat
ratusan, puluhan dan satuan.
C. INDIKATOR
Menentukan nilai tempat
ratusan, puluhan dan satuan.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa dapat menentukan
nilai tempat sampai ratusan.
E. TUJUAN PERBAIKAN
1. Mengaktifkan siswa dengan memberi atau menjawab
pertanyaan.
2. Meningkatkan pemahaman siswa kelas II pada pelajaran
matematika
tentang nilai tempat.
F. MATERI POKOK
Menentukan nilai tempat
ratusan, puluhan dan satuan
G. METODE
1. Ceramah
2. Penugasan
3. Demonstrasi
H. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
a. Kegiatan Awal (15 menit)
1. Guru mengucapkan salam dan mengkondisikan siswa.
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang harus dicapai.
3. Memotivasi siswa untuk dapat menentukan nilai tempat
bilangan sampai
dengan ratusan.
4. Apersepsi
b. Kegiatan Inti (45 menit)
1. Guru menjelaskan materi tentang nilai tempat ratusan,
puluhan, dan satuan.
2. Siswa mencatat penjelasan guru.
3. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya
apabila ada
kesulitan dalam memahami materi
pelajaran.
4. Guru menunjuk beberapa siswa untuk mengerjakan soal di
papan tulis.
5. Guru memberikan soal evaluasi kepada siswa.
c. Kegiatan Akhir (10 menit)
1. Kegiatan reflesksi tentang proses dan hasil kegiatan
pembelajaran.
2. Guru menarik kesimpulan tentang menentukan nilai tempat.
3. Tindak lanjut (pemberian PR).
I. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN
a. Sumber
1. Buku paket matematika kelas
2. Buku lain yang relevan dengan materi.
3. Kurikulum KTSP.
b. Media Pembelajaran
- Gambar nilai tempat ratusan, puluhan
dan satuan.
J. PENILAIAN
1. Awal : -
2. Proses : Mengamati keaktifan siswa dalam menjawab
pertanyaan dan
memberikan tanggapan.
3. `Akhir : Tes tulis (terlampir)
Kotabumi, Oktober 2012
Guru Kelas II
MZNNN
LEMBAR KERJA SISWA
SIKLUS 1
Lambang Bilangan
|
Nilai Tempat
|
||
Ratusan
|
Puluhan
|
Satuan
|
|
234
|
|||
125
|
|||
678
|
|||
986
|
|||
324
|
|||
457
|
|||
512
|
|||
726
|
|||
868
|
|||
985
|
TES TULIS SIKLUS 1
Nama Siswa : ................................
Nilai : ...................................
No. Absen :
................................
Hari/Tanggal
: ………………..
Isilah
titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang tepat!
1. 153
Angka 1 menempati nilai tempat
............................... , nilainya ..............................
Angka 5 menempati nilai tempat
............................... , nilainya ..............................
Angka 3 menempati nilai tempat ...............................
, nilainya ..............................
2. 216
Angka 2 menempati nilai tempat
............................... , nilainya ..............................
Angka 1 menempati nilai tempat
............................... , nilainya ..............................
Angka 6 menempati nilai tempat
............................... , nilainya ..............................
3. 179
Angka 1 menempati nilai tempat
............................... , nilainya ..............................
Angka 7 menempati nilai tempat
............................... , nilainya ..............................
Angka 9 menempati nilai tempat
............................... , nilainya ..............................
4. 459
Angka 4 menempati nilai tempat ...............................
, nilainya ..............................
Angka 5 menempati nilai tempat
............................... , nilainya ..............................
Angka 9 menempati nilai tempat
............................... , nilainya ..............................
5. 912
Angka 9 menempati nilai tempat
............................... , nilainya ..............................
Angka 1 menempati nilai tempat
............................... , nilainya ..............................
Angka 2 menempati nilai tempat
............................... , nilainya ..............................
KUNCI JAWABAN
LEMBAR KERJA SISWA
SIKLUS 1
Lambang Bilangan
|
Nilai Tempat
|
||
Ratusan
|
Puluhan
|
Satuan
|
|
234
|
2
|
3
|
4
|
125
|
1
|
2
|
5
|
678
|
6
|
7
|
8
|
986
|
9
|
8
|
6
|
324
|
3
|
2
|
4
|
457
|
4
|
5
|
7
|
512
|
5
|
1
|
2
|
726
|
7
|
2
|
6
|
868
|
8
|
6
|
8
|
985
|
9
|
8
|
5
|
KUNCI JAWABAN
TES TULIS SIKLUS 1
1.
Angka 1 menempati nilai tempat ratusan, nilainya 100
Angka 5 menempati nilai tempat puluhan, nilainya 50
Angka 3 menempati nilai tempat satuan, nilainya 3
2. Angka 2
menempati nilai tempat ratusan, nilainya 200
Angka 1 menempati nilai tempat puluhan, nilainya 10
Angka 6 menempati nilai tempat satuan, nilainya 6
3. Angka 1
menempati nilai tempat ratusan, nilainya 100
Angka 7 menempati nilai tempat puluhan, nilainya 70
Angka 9 menempati nilai tempat satuan, nilainya 9
4. Angka 4
menempati nilai tempat ratusan, nilainya 400
Angka 5 menempati nilai tempat puluhan, nilainya 50
Angka 9 menempati nilai tempat satuan, nilainya 9
5. Angka 9
menempati nilai tempat ratusan, nilainya 900
Angka 1 menempati nilai tempat puluhan, nilainya 10
Angka 2 menempati nilai tempat satuan, nilainya 2
Lampiran 2
RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN
SIKLUS 2
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : II/I
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Hari
/ Tanggal : …………….
A. STANDAR KOMPETENSI
Melakukan penjumlahan
dan pengurangan bilangan sampai 500
B. KOMPETENSI DASAR
Menentukan nilai tempat
ratusan, puluhan dan satuan.
C. INDIKATOR
Menentukan nilai tempat
ratusan, puluhan dan satuan.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa dapat menentukan nilai
tempat sampai ratusan.
E. TUJUAN PERBAIKAN
1. Mengaktifkan siswa dengan memberi atau menjawab
pertanyaan.
2. Meningkatkan pemahaman siswa kelas II pada pelajaran
matematika tentang nilai tempat.
F. MATERI POKOK
Menentukan nilai
tempat ratusan, puluhan dan satuan
G. METODE
1. Ceramah
2. Penugasan
3. Demonstrasi
H. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
a. Kegiatan Awal (15 menit)
1. Guru mengucapkan salam dan mengkondisikan siswa.
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang harus dicapai.
3. Apersepsi
Guru
memberikan pertanyaan :
234 =
2 menempati ..................
3 menempati ..................
4
menempati ..................
b. Kegiatan Inti (45 menit)
1. Guru menjelaskan materi tentang nilai tempat ratusan,
puluhan, dan
satuan.
2. Siswa mendengarkan penjelasan guru dan mengajukan
pertanyaan.
3. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok
4. Secara berkelompok, siswa diminta mengerjakan LKS
(menyebutkan
nilai tempat)
5. Melalui perwakilan, tiap kelompok mempresentasikan hasil
diskusi di
depan kelas.
6. Guru memberikan soal tes akhir siklus 2.
c. Kegiatan Akhir (10 menit)
1. Kegiatan reflesksi tentang proses dan hasil kegiatan
pembelajaran.
2. Guru menarik kesimpulan tentang menentukan nilai tempat.
3.
Tindak lanjut (pemberian PR).
I. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN
a. Sumber
1. Buku paket matematika kelas II,
2. Buku lain yang relevan dengan materi.
3. Kurikulum KTSP.
b. Media Pembelajaran
- Gambar nilai tempat ratusan, puluhan dan satuan.
J. PENILAIAN
1. Awal : -
2. Proses : Mengamati keaktifan siswa dalam menjawab
pertanyaan dan
memberikan tanggapan.
3. `Akhir : Tes tulis (terlampir)
Kotabumi, Oktober 2012
Guru Kelas II
MZNN
LEMBAR KERJA SISWA
SIKLUS 2
Lambang Bilangan
|
Nilai Tempat
|
||
Ratusan
|
Puluhan
|
Satuan
|
|
534
|
|||
625
|
|||
778
|
|||
976
|
|||
924
|
|||
757
|
|||
518
|
|||
725
|
|||
768
|
|||
885
|
TES TULIS SIKLUS 2
Nama Siswa :
................................ Nilai : ...................................
No. Absen :
................................
Hari/Tanggal : …………………….
Isilah
titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang tepat!
1. 521.................... = ....................... +
....................... +……………….
2. 599.................... = ....................... +
....................... +……………….
3. 787.................... = ....................... +
....................... +……………….
4. 859.................... = ....................... +
....................... +……………….
5. 967.................... = ....................... +
....................... +……………….
KUNCI JAWABAN
LEMBAR KERJA SISWA
SIKLUS 2
Lambang Bilangan
|
Nilai Tempat
|
||
Ratusan
|
Puluhan
|
Satuan
|
|
534
|
5
|
3
|
4
|
625
|
6
|
2
|
5
|
778
|
7
|
7
|
8
|
976
|
9
|
7
|
6
|
924
|
9
|
2
|
4
|
757
|
7
|
5
|
7
|
518
|
5
|
1
|
8
|
725
|
7
|
2
|
5
|
768
|
7
|
6
|
8
|
885
|
8
|
8
|
5
|
KUNCI JAWABAN
TES TULIS SIKLUS 2
1. 521.................... = 5 ratusan + 2 puluhan + 1satuan
2. 599.................... = 5 ratusan + 9 puluhan + 9
satuan
3. 787.................... = 7 ratusan + 8 puluhan + 7
satuan
4. 859.................... = 8 ratusan + 5 puluhan + 9
satuan
5. 967.................... = 9 ratusan + 6 puluhan + 7satuan
Komentar